eologi secara etimologi berasal dari bahasa latin : Geo berarti bumi dan logos yang berarti ilmu. Geologi menekankan kajian tentang lapisan-lapisan yang terkandung di dalam bumi. Periode prasejarah berdasarkan kajian geologi ditinjau berdasarkan terbentuknya bumi dari awal sampai saat ini melalui lapisan bumi. Menurut kajian geologi perkembangan bumi dibagi menjadi 4 masa di bawah ini:
1. Masa Arkaikum (+ 2500 juta tahun yang lalu)
Masa
arkaikum berarti masa awal atau masa awal munculnya kehidupan
pembentukan bumi dari inti sampai kulit. Kondisi pada awal keadaan bumi
belum stabil yang memilik udara sangat panas, sehingga tidak
memungkinkan untuk timbulnya kehidupan. Batuan tertua tercatat berumur
kira-kira 3,8 milyar.
2. Masa Paleozoikum (+ 340 juta tahun yang lalu)
Paleozoikum
artinya masa hidup tua, yang menjadi masa awal munculnya kehidupan
dipermukaan bumi. Pada masa ini mulai terbentuknya hidrosfer dan
atmosfer, yang memungkinkan munculnya kehidupan. Pada awal munculnya
organisme bersel tunggal yang kemudian berkembang menjadi bersel banyak.
Kemudian muncul organism-organisme yang lebih komplek secara bertahap
dari invertebrate dan beberapa hewan yang hidup di lautan.
Zaman
ini ditandai munculnya waktu peralihan kehidupan dari air ke darat.
Tumbuhan dan hewan mulai muncul dan berkembang pertama kalinya termasuk
tumbuhan paku, hewan amfibi, serangga dan reptile. Zaman paleozoikum
disebut juga sebagai zaman primer (zaman pertama) yang berarti telah
muncul bentuk kehidupan awal.
3. Zaman mesozoikum (+140 tahun lalu)
Pada
zaman ini bumi mengalami perkembangan yang sangat cepat dengan
munculnya binatang-binatang berukuran besar seperti reptile pemakan
daging. Zaman ini sering disebut sebagai zaman reptile atau zaman
jurasic. Zaman mesozzoikum disebut pula sebagai zaman sekunder atau
zaman kedua.
4. Zaman Neozoikum (+ 60 juta tahun yang lalu)
Neozoikum artinya zaman hidup baru. Zaman ini dibagi menjadi dua masa, yaitu:
a. Zaman Tersier
Setelah
punahnya zaman reptile raksasa, terjadi perkembangan jenis kehidupan
seperti munculnya primate dan burung tidak bergigi tajam yang menyerupai
burung unta, sedangkan fauna laut seperti ikan dan moluska sangat mirip
dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga terus
berevolusi menghasilkan banyak variasi seperti semak belukar, tumbuhan
merambat dan rumput.
b. Zaman Kuarter
Perkembangan
dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan
perubahan cuaca secara global. Zaman kuarter terdiri dari dua kurun
waktu yaitu kala Plestosen dan Kala Holosen.
1) Kala Plestosen
mulai sekitar tahun 600.000 tahun yang lalu. Pada Kala Plestosen paling
sedikit terjadi 5 kali zaman es (zaman glacial). Pada zaman glacial
sebagian besar Eropa bagian utara, Amerika bagian utara dan asia bagian
utara ditutupi es, begitu pula pegunungan Alpen dan Pegunungan Himalaya.
Keadaan flora dan fauna hidup pada Kala Plestosen sangat mirip dengan
flora dan fauna yang hidup zaman sekarang. Dalam kehidupan manusia
purba, pada kala ini muncul manusia purba Pithecantrhopus Erectus.
2) Kala Holosen, mulai sekitar 200.000 tahun yang lalu. Manusia modern sperti manusia sekarang yang mempunyai peradapan mulai muncul.
B. Periode Prasejarah berdasarkan Arkeologi
Arkeologi
adalah ilmu yang mempelajari artefak kuno. Pembabakan Prasejarah
menurut kajian Arkeologi didasarkan pada alat-alat yang dipegunakan
manusia, mulai dari tingkat yang paling sederhana hingga yang paling
maju. Berdasarkan arkeologi masa prasejarah dibagi menjadi 2 masa yakni:
1. Zaman batu
Zaman
batu adalah masa kehidupan awal manusia yang ditandai dengan alat-alat
batu sebagai peralatan hidup manusia. Zaman batu terbagi menjadi:
a. Zaman Paleolitikum
Zaman
Paleolitikum artinya zaman batu tua (awal). Zaman ini ditandai
penggunaan perkakas yang sangat primitive. Ciri-ciri kehidupan manusia
pada zaman ini adalah:
1) Hidup secara berkolompok
2) Berdiam disekitar aliran sungai, goa atau pohon.
3) Mengandalkan
makanan dari alam dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) dan
berburu sehingga selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat
yang lain (nomaden)
Di
Indonesia manusia purba yang hidup adalah pithecanthropus erectus,
pithecanthropus robustus, meganthropus paleojavanicus, homo soloensis
dan homo wajakensis. Peralatan yang telah ditemukan pada tahun 1935 oleh
Von Koenigswald dI daera Pacitan adalah kapak genggam dan chopper
(alat penetak) dan kapak perimbas. Penggunaan kapak genggam sebagai
alat berburu hampir merata diseluruh wilayah Indoensia di antaranya
Pacitan, Sukabumi, Ciamis, Lahat. Bengkulu, Bali, Flores dan Timor.
b. Zaman mezolitikum
Zaman
mezolitikum artinya zaman batu tengah (madya) atau disebut juga zaman
mengumpulkan makanan tingkat lanjut dimulai pada akhir zaman es sekitar
10.000 tahun yang lalu.
Ciri-ciri zaman mezolitikum:
1) Manusia yang hidup adalah bangsa melanesoid yang merupakan nenek moyang orang papua, semang, aeta, sakai, dan Aborigin
2) Food gathering
3) Tinggal di gua di bawah bukit karang (abris souche roche)
4) Munculnya kesenian pada dinding gua, yaitu gua leang-leang di Sulawesi Selatan oleh Ny. Heeren Palm pada tahun 1950.
5) Peralatan yang digunakan adalah Kapak sumatera (pebble culture) alat-alat dari tulang hewan (bone culture) dan alat serpih (flakes culture). Van stein Callenfels menemukan alat-alat berupa mata panah, flakes, batu penggiling di gua lawa dekat sampung, Ponorogo.
6) Ditemukan kjokenmonddinger (sampah dapur)
c. Zaman Neolitikum
Zaman
Neolitikum artinya zaman batu baru (muda). Di Indonesia zaman
neolitikum diperkirakan dimulai sekitar tahun 1500 SM. Cirri dari zaman
Neolitikum:
1) Food producing (menghasilkan makanan), yaitu dengan bercocok tanam dan memelihara ternak.
2) Kehidupan menetap di rumah panggung untuk menghindari binantang buas
3) Adanya perubahan pola hidup (Revolusi kebudayaan)
4) Peralatan
hidup yang digunakan adalah: beliung persegi dan kapak lonjong. Kepak
persegi menyebar di indoneisa bagian barat diperkirakan budaya ini
berasal dari yunan di Cina Selatan. Kapak lonjong tersebang di Indonesia
bagian timur yang didatangkan dari Jepang.
d. Zaman Megalitikum
Zaman
megalitikum artinya zaman batu besar. Pada zaman ini manusia sudah
mengenal kepercayaan dinamisme yaitu kepercayaan terhadap roh nenek
moyang. Peninggalan megalitikum ditemukan di Nias, Sumba, Flores,
Sumatera selatan, Sulawesi tenggara dan Kalimantan dalam bentuk:
1) Menhir (tugu batu sebagai tempat pemujaan)
2) Dolmen (meja batu untuk menaruh sesajen)
3) Sarkofagus (bangunan berbentuk lesung yang menyerupai peti mati)
4) Kubur batu (lempeng batu yang disusun untuk mengubur mayat)
5) Punden berundak (bangunan bertingkat-tingkat untuk pemujaan)
6) Arca (perwujudan subjek pemujaan berupa manusia atau hewan)
2. Zaman logam.
Zaman
logam ditandai dengan ditemukannya teknik pembuatan alat-alat logam
untuk menunjang kehidupan manusia. Di Indonesai zaman logam sering
disamakan sebagai zaman peerunggu karena penemuan alat-alat logam yang
didominasi oleh alat-alat perunggu sekalipun terdapat alat-alat dari
besi dalam jumlah sedikit. Zaman perunggu. Manusia purba
Indonesia hanya mengalami zamn perunggu tanpa melalui zaman tembaga.
Kebudayaan zaman perunggu merupakan hasil asimilasi dari antara
masyarakat asli Indonesia (proto melayu) dengan deutro melayu (melayu
muda). Manusia memiliki kepandaian dalam hal melebur perunggu. Teknik
yang dikenal di Indonesia berasal dari budya Dong Son di Tonkin
(Vietnam). Teknik pembuatan logam dibagi menjadi dua yaitu Bivolve dan
Cire Perdue. Teknik Bivolve berupa pembuatan logam dengan cetakan yang
terbuat dari batu, sedangkan Cire Perdue menggunakan cetakan lilin dalam
pembuatan logam. Kapak perunggu di Indonesia terdapat berbagai bentuk.
Artefak yang paling menarik adalah gendering perunggu yang amat besar
disebut nekara. Selain itu terdapat moko yang memiliki kemiripan dengan
nekara, tetapi memiliki bentuk yang lebih tinggi dan ramping. Moko
banyak ditemukan di Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar